Pagi hari di tengah kota Prontera yang damai,terdengar nyanyian merdu seorang clown dari tengah kota.
"Syu, kau dengar lagu itu?" seorang LK berkata kepada temannya.
"Iya Fuu, nyanyian nya indah sekali, kamu mau menghampiri dan bertanya judul lagunya ke clown itu?" tanya sang biochemist
"kalau itu tidak merepotkanmu.." jawab sang LK
Mereka berdua lalu menghampiri sang clown, seorang gypsi menari mengikuti irama merdu dr petikan gitar sang clown
"Hembusan angin yang tak pernah berhenti,
ketika siang menjadi sebening kristal,
ketika sore menjadi semerah rubi,
ketika malam tak pernah kegelapan merasuk."
"rahasia yang rapat,
disana semua terbongkar,
terucap tanpa ada yang terlewat,
Lake of Abyss."
penonton bertepuk tangan, terenyuh dengan lantunan lagu sang clown, tersihir oleh tarian sang gypsi.
"Lake of Abyss??" tanya Fuu pada Syu.
"Kau tak tahu tempat itu? Itu danau legenda, tak ada yang tahu danau itu benar2 ada atau tidak." Jawab Syu.
"Tempat itu benar2 ada tuan." Sang clown yang mendengar pembicaraan mereka ikut nimbrung.
"Kalau anda berjalan ke timur dari Juno, anda akan menemukannya tuan."
"cobalah ke sana tuan, kami sudah pernah kesana sendiri dan melihat keindahan Lake of Abyss dengan mata kepala kami sendiri" sang gypsi tiba2 ikut menimpali.
"Apakah tempat itu berbahaya?" tanya Syu.
"Apalah arti bahaya demi setitik kebahagian tuan?" sang clown menjawab.
Syu dan Fuu saling memandang, bingung dengan jawab sang clown.
"Maaf tuan, kami akan melanjutkan perjalanan kami, terima kasih telah menyaksikan pertunjukan kami." pamit sang gypsi.
"Tunggu sebentar!" Cegah Fuu
"Bolehkah aku minta bantuan kalian?"
"Bantuan apa yang bisa kami berikan tuan?" tanya sang gypsi.
"Aku dengar kalian para gypsi dan clown, bsia meramal masa depan, bisakah kalian meramal kami berdua?" tanya Fuu
Sang clown tersenyum dan menjawab " Tuan, buat apa menanyakan ramalan? Bukankah masa depan kalian sudah jelas?'"
Syu dan Fuu kembali pusing dengan jawaban sang clown.
sang gypsi tersenyum
"Kalau itu yang tuan inginkan, kami akan melakukannya, hanya..."
"Hanya apa?" tanya Syu
"Jangan terpaku dengan apa yang kartu tarot perlihatkan." timpal sang clown.
Syu dan Fuu terdiam.
"Baiklah aku akan meramal Tuan Biochemist dahulu, bolehkah aku tahu siapa namamu tuan?" tanya sang clown
"Syuichi."
"baiklah, wahai kartu yang menyimpan kekuatan semesta, tunjukanlah akhir perjalanannya, singkapkan segala tirai nasib yang menyelimutinya, TAROT CARD OF FATE!!"
sang clown melempar salah satu kartu kepada Syu
"The Lover??" Syu bingung dengan kartunya
"Tuan LK, siapa namamu?"
"Fullipe."
kemudia sang clown merapal mantra lagi dan melemparkan salah satu kartu kepada Fuu.
Fuu terdiam melihat kartu miliknya.
"Apa ramalanmu Fuu??" tanya Syu
Fuu terdiam, pelan-pelan menunjukan kartunya kepada Syu.
"THE DEATH!! APA MAKSUDNYA??"
Syu berpaling ingin bertanya pada gypsi dan clown, tapi mereka telah menghilang.
"Kemana mereka?" Syu kebingungan.
"Syu, aku ingin pergi ke Lake of Abyss." pinta Fuu
"Tapi lukamu, ini berbahaya, kau bisa pendarahan kapan saja!"
"Apalah arti bahaya demi setitik kebahagian?" jawab Fuu mengulang perkataan clown tadi.
Syu menyerah.
"Baiklah kalau itu maumu, ayo kita ke Juno."
Mereka berdua kemudian pergi ke Juno menggunakan jasa teleport kafra.
Sesampainya mereka di Juno, meraka langsung berjalan menuju ke timur.
Perjalanan iitu tidaklah mudah, banyak monster yang harus mereka hadapi.
Akhirnya mereka pun tiba di Lake of Abyss, danau legenda pada sore hari.
Benar saja apa yang dinyanyikan oleh sang clown, danau itu benar2 indah, pantulan sinar matahari sore membuat airnya menjadi semerah ruby.
"Wah danau ini benar2 indah." Syu takjub melihat keadaan disekitarnya.
"Bukankah begitu Fuu?"
Fuu tersenyum melihat wajah Syu, kemudian Fuu berjalan menuju sisi danau dan duduk.
"Kenapa? Bukankah tempat ini sangat indah?" Syu mengambil tempat di sebelah kiri Fuu dan duduk.
"Syu aku bahagia, di saat terakhirku, kaulah yang menemaniku."
Syu terdiam, perlahan air mata mulai mengalir.
"Maafkan aku Fuu, aku tidak ingin semuanya berakhir seperti ini." Syu membenamkan wajahnya dalam telapak tangannya dan terisak.
Fuu menarik tubuh Syu kedalam pelukannya.
"Jangan menangis Syu, jangan."
tangisan Syu makin menjadi-jadi, menyesali kenapa semuanya harus terjadi.
"Syu, sebentar lagi aku harus pergi."
"Tidak Fuu, kamu pasti bisa sembuh, bertahanlah Fuu, jangan pergi, jangan tinggalkan aku sendiri, kau satu-satunya yang aku miliki Fuu, jangan. . . ."
Fuu tiba-tiba mencium bibir Syu.
Mereka terdiam, menikmati detik demi detik waktu yang tersiksa.
"Syu tegarlah, jangan menangis lagi." Fuu berusaha menenangkan Syu
"Tuhan menciptakan air mata, sebagai obat untuk hati yang terluka, jangan kau sia-siakan air obat untuk hatimu itu."
"Aku ga mau kehilanganmu Fuu!! Jangan tinggalkan aku!!" Syu terisak.
"Terima kasih Syu, kau telah menjadi temna hidupku selama ini."
"Kuatlah Fuu, jangan menyerah, lukamu pasti bisa disembuhkan."
"Tak ada yang bisa melawan LOD, Syu. Aku terlalu bodoh ketika menantangnya."
"Ayo kita kembali ke Juno, kita cari Valkirye, dia pasti bisa menyembuhkanmu Fuu."
"Syu, aku ingin menikmati saat2 terakhirku hanya bersamamu."
"Tidak Fuu, kuatlah, kau pasti bisa, kita akan hidup bahagia Fuu."
"Bahagialah tanpaku Syu, raihlah impianmu, maaf aku harus meninggalkanmu."
Fuu terdiam, tak satu kata pun keluar dari bibirnya lagi.
"FUU!!!"
Syu menangis di pundak Fuu, memeluknya, kematian telah memisahkan mereka berdua.
Lake of Abyss,
rahasia yang rapat,
disana semua terbongkar,
terucap tanpa ada yang terlewat.
No comments:
Post a Comment