Tuesday, July 28, 2009

Sejarah ‘Bintang’ Jatuh

(2x sehari, tumben – tumbennya :D )

Akankah sebuah ‘bintang’ yang jatuh tetap diingat?

Sebagai salah satu benda yang pernah mengisi angkasa

Masihkah ia akan tetap tercatat dalam ’peta bintang’?

Sebagai suatu memori bahwa ’bintang’ itu pernah ada?

Apa yang akan diingat dari ‘bintang’ itu?

Sinarnyakah??

Besarnyakah??

Atau dampak yang ditimbulkan ketika menyentuh tanah?

Radiasinya di bumi?

Besar kawah yang dihasilkan?

Efek yang ditimbulkan?

Ketika sang ’bintang’jatuh

Yang teringat bukan lagi tentang seberapa terang sinarnya

Tapi yang tercatat, sisa – sisa yang ditinggalkan sang ’bintang’

Utopia

Menulis lagi (rasanya saya selalu menulis saat malam, sigh)

Dunia ini ada berapa sih??

Buminya cuma 1, tapi koq rasanya ada banyak dunia dalam Bumi

Saya berusaha memasuki dunia yang sepertinya milik saya

Tapi dunia itu ternyata tidak menginginkan saya

Saya ditendang dan menjadi marjinal dalam kalangannya

Saya berpindah ke dunia yang 180° berbeda dari dunia sebelumnya

Saya sangat diterima, menjadi mayoritas

Tapi saya tidak menyukai keadaan itu

Saya ingin keluar dan masuk ke dunia lain

Alam nyaman yang membuat saya tetap tinggal

Utopia, ya itu namanya, Utopia

Dan saya sepertinya telah menemukan Utopia saya

Ruangan 3x3 meter yang saya sewa sebesar 750ribu tiap bulannya

Sebesar inilah Utopia saya

Dunia saya

Friday, July 24, 2009

Another Love Story - Lake of Abyss

Pagi hari di tengah kota Prontera yang damai,terdengar nyanyian merdu seorang clown dari tengah kota.

"Syu, kau dengar lagu itu?" seorang LK berkata kepada temannya.

"Iya Fuu, nyanyian nya indah sekali, kamu mau menghampiri dan bertanya judul lagunya ke clown itu?" tanya sang biochemist

"kalau itu tidak merepotkanmu.." jawab sang LK

Mereka berdua lalu menghampiri sang clown, seorang gypsi menari mengikuti irama merdu dr petikan gitar sang clown



"Hembusan angin yang tak pernah berhenti,
ketika siang menjadi sebening kristal,
ketika sore menjadi semerah rubi,
ketika malam tak pernah kegelapan merasuk."

"rahasia yang rapat,
disana semua terbongkar,
terucap tanpa ada yang terlewat,
Lake of Abyss."



penonton bertepuk tangan, terenyuh dengan lantunan lagu sang clown, tersihir oleh tarian sang gypsi.


"Lake of Abyss??" tanya Fuu pada Syu.

"Kau tak tahu tempat itu? Itu danau legenda, tak ada yang tahu danau itu benar2 ada atau tidak." Jawab Syu.

"Tempat itu benar2 ada tuan." Sang clown yang mendengar pembicaraan mereka ikut nimbrung.
"Kalau anda berjalan ke timur dari Juno, anda akan menemukannya tuan."

"cobalah ke sana tuan, kami sudah pernah kesana sendiri dan melihat keindahan Lake of Abyss dengan mata kepala kami sendiri" sang gypsi tiba2 ikut menimpali.


"Apakah tempat itu berbahaya?" tanya Syu.

"Apalah arti bahaya demi setitik kebahagian tuan?" sang clown menjawab.

Syu dan Fuu saling memandang, bingung dengan jawab sang clown.

"Maaf tuan, kami akan melanjutkan perjalanan kami, terima kasih telah menyaksikan pertunjukan kami." pamit sang gypsi.

"Tunggu sebentar!" Cegah Fuu
"Bolehkah aku minta bantuan kalian?"


"Bantuan apa yang bisa kami berikan tuan?" tanya sang gypsi.

"Aku dengar kalian para gypsi dan clown, bsia meramal masa depan, bisakah kalian meramal kami berdua?" tanya Fuu


Sang clown tersenyum dan menjawab " Tuan, buat apa menanyakan ramalan? Bukankah masa depan kalian sudah jelas?'"

Syu dan Fuu kembali pusing dengan jawaban sang clown.

sang gypsi tersenyum
"Kalau itu yang tuan inginkan, kami akan melakukannya, hanya..."


"Hanya apa?" tanya Syu

"Jangan terpaku dengan apa yang kartu tarot perlihatkan." timpal sang clown.

Syu dan Fuu terdiam.


"Baiklah aku akan meramal Tuan Biochemist dahulu, bolehkah aku tahu siapa namamu tuan?" tanya sang clown

"Syuichi."

"baiklah, wahai kartu yang menyimpan kekuatan semesta, tunjukanlah akhir perjalanannya, singkapkan segala tirai nasib yang menyelimutinya, TAROT CARD OF FATE!!"

sang clown melempar salah satu kartu kepada Syu

"The Lover??" Syu bingung dengan kartunya

"Tuan LK, siapa namamu?"

"Fullipe."

kemudia sang clown merapal mantra lagi dan melemparkan salah satu kartu kepada Fuu.



Fuu terdiam melihat kartu miliknya.

"Apa ramalanmu Fuu??" tanya Syu

Fuu terdiam, pelan-pelan menunjukan kartunya kepada Syu.

"THE DEATH!! APA MAKSUDNYA??"

Syu berpaling ingin bertanya pada gypsi dan clown, tapi mereka telah menghilang.

"Kemana mereka?" Syu kebingungan.


"Syu, aku ingin pergi ke Lake of Abyss." pinta Fuu
"Tapi lukamu, ini berbahaya, kau bisa pendarahan kapan saja!"


"Apalah arti bahaya demi setitik kebahagian?" jawab Fuu mengulang perkataan clown tadi.


Syu menyerah.
"Baiklah kalau itu maumu, ayo kita ke Juno."


Mereka berdua kemudian pergi ke Juno menggunakan jasa teleport kafra.
Sesampainya mereka di Juno, meraka langsung berjalan menuju ke timur.
Perjalanan iitu tidaklah mudah, banyak monster yang harus mereka hadapi.

Akhirnya mereka pun tiba di Lake of Abyss, danau legenda pada sore hari.
Benar saja apa yang dinyanyikan oleh sang clown, danau itu benar2 indah, pantulan sinar matahari sore membuat airnya menjadi semerah ruby.


"Wah danau ini benar2 indah." Syu takjub melihat keadaan disekitarnya.
"Bukankah begitu Fuu?"

Fuu tersenyum melihat wajah Syu, kemudian Fuu berjalan menuju sisi danau dan duduk.

"Kenapa? Bukankah tempat ini sangat indah?" Syu mengambil tempat di sebelah kiri Fuu dan duduk.


"Syu aku bahagia, di saat terakhirku, kaulah yang menemaniku."

Syu terdiam, perlahan air mata mulai mengalir.

"Maafkan aku Fuu, aku tidak ingin semuanya berakhir seperti ini." Syu membenamkan wajahnya dalam telapak tangannya dan terisak.

Fuu menarik tubuh Syu kedalam pelukannya.

"Jangan menangis Syu, jangan."

tangisan Syu makin menjadi-jadi, menyesali kenapa semuanya harus terjadi.

"Syu, sebentar lagi aku harus pergi."

"Tidak Fuu, kamu pasti bisa sembuh, bertahanlah Fuu, jangan pergi, jangan tinggalkan aku sendiri, kau satu-satunya yang aku miliki Fuu, jangan. . . ."

Fuu tiba-tiba mencium bibir Syu.

Mereka terdiam, menikmati detik demi detik waktu yang tersiksa.

"Syu tegarlah, jangan menangis lagi." Fuu berusaha menenangkan Syu
"Tuhan menciptakan air mata, sebagai obat untuk hati yang terluka, jangan kau sia-siakan air obat untuk hatimu itu."

"Aku ga mau kehilanganmu Fuu!! Jangan tinggalkan aku!!" Syu terisak.

"Terima kasih Syu, kau telah menjadi temna hidupku selama ini."

"Kuatlah Fuu, jangan menyerah, lukamu pasti bisa disembuhkan."

"Tak ada yang bisa melawan LOD, Syu. Aku terlalu bodoh ketika menantangnya."

"Ayo kita kembali ke Juno, kita cari Valkirye, dia pasti bisa menyembuhkanmu Fuu."


"Syu, aku ingin menikmati saat2 terakhirku hanya bersamamu."

"Tidak Fuu, kuatlah, kau pasti bisa, kita akan hidup bahagia Fuu."


"Bahagialah tanpaku Syu, raihlah impianmu, maaf aku harus meninggalkanmu."

Fuu terdiam, tak satu kata pun keluar dari bibirnya lagi.


"FUU!!!"

Syu menangis di pundak Fuu, memeluknya, kematian telah memisahkan mereka berdua.


Lake of Abyss,
rahasia yang rapat,
disana semua terbongkar,
terucap tanpa ada yang terlewat.

Wednesday, July 22, 2009

Nilai Sebuah Nilai

Kembali dalam sebuah perenungan

Seberapa besar nilai sebuah “nilai”

Bagaimana ”nilai” itu mempengaruhi keadaan kita

Saya mencoba mencari arti kata ’value’ di kamus ofxord

2 dr antara penjelasan yang saya dapat berhubungan dengan uang

Tapi saya tertuju pada penjelasan ‘think that sb/sth is important’

Seberapa penting ‘nilai ‘ itu

Saya mendapati beberapa teman yang mengeluhkan nilai kuliah mereka

Dy mencari IPK yg tinggi untuk membuktikan kepada lingkungannya kalo anak

tunggal itu bukan anak manja

Ada lagi yang mencari IPK tinggi karena dy membutuhkannya untuk melancarkan

dan memperbesar beasiswanya

Sebenarnya seberapa penting nilai yang mereka dapatkan??

Apakah IPK yang 3,sekian itu hanya sebatas pembuktian eksistensi seseorang??

Apakah IPK yang 3,sekian itu hanya supaya bisa ditukarkan dengan beasiswa??

Hanya sepenting itukah nilai dimata mereka??

Apa ’nilai’ dari nilai2 mereka??

Dan bagaimana cara kita me’nilai’ nilai yang kita dapat??

Apakah tumpukan piala dan penghargaan yang terpajang di dinding rumah hanya

bernilai kesombongan??

Agar mereka dipuji ketika orang melihat koleksi piala di rak kayu mereka?

Hanya segitukah nilai piala2 itu??

Seberapa ber'nilai'nya kah nilai yang kita dapat?


Dan kita pun sering terpancang penilaian orang lain terhadap nilai kita

Bagi mereka nilai 7-10 itu bagus, sisanya jelek..

Tanpa menghiraukan seberapa sulitnya kita mendapatkan nilai yang mereka yang anggap jelek itu.

Seberapa berharganyakah nilai dari nilai yang anda dapat??

express the unexpressed

kita tentu mengenal bbrp ekspresi

marah,senang, jatuh cinta, kecewa, excited,dll

tapi kadang kita tidak menemukan cara bagaimana untuk mengungkapkan apa yang kita rasakan

seperti yang saya alami sekarang ( otak ini rasanya penuh dengan pemikiran, tapi ngga bisa nulisnya)

how to express it?

how to say "love" in the none creepy way

ato how to say " i'm angry with you" without hurting other

saya sering merasa sesuatu

tanpa pernah bisa mengekspresikan apa yang saya rasakan

dan lebih memilih berdiam diri saja

saya pernah menutupi wajah saya dan berteriak sepuasnya

saya juga pernah meninju dinding

tapi saya masih tidak tahu apa yang sedang saya ekspresikan

saya juga pernah menangis tanpa sebab

saya juga sering naik motor dengan kecepatan yang lebih dari yang biasanya

semuanya tanpa tujuan yang jelas

karena saya sendiri tidak tau apa yang sedang saya rasakan.

kadang saya hanya merasakan suatu kekosongan

how to express it??

bagaimana caranya mengatakan pada dunia kalau "saya sedang !@%#$!#"

sebenarnya saya juga bukan mempersulit diri sendiri

tapi saya memang tidak bisa mengungkapkan apa yg saya sendiri rasakan

how the express the unexpressed???

(hanya menulis note sependek ini saja perlu waktu lebih dari 17.55-18.45 , saking ngga ngerti gmn cara mengekspresikannya)