Tuesday, December 20, 2011

Freedom

Menurut gw kebebasan itu ada harganya.

Harga yg harus dibayar gw adalah mencukupkan diri dgn duit 600-800rb/ bulan, dan "pujian" dr bokap yang berkata "adek lo bulanannya sama kek elo tp bisa beli ini itu bla bla bla." Si bokap mungkin ga sadar kalo setengah yang dia kirim dibabat buat tempat tinggal yang dibayar per bulan, sementara adek gw ngontrak. Si bokap mungkin juga ga sadar kalo ngga perna mampir dan ngejenguk gw like he does to my siblings (dan pastinya ninggalin "sesuatu"). But at least, gw ngga diteliti kayak bakteri dibawah mikroskop. Mahal? iya buat gw. But it's all worth every penny.

Harga yg harus gw bayar juga termasuk lirikan mata - mata yg berkata "ada ya orang kek elu?" Cablak itu asik, ceplas ceplos itu harus! Like I said, sarcasm is a language, synical is a virtue, it speaks the truth! Sakit ati? Bukan urusan gw juga sih, I'm just being honest. Nyinyir itu juga bukti intelektualitas orang loh, klo lo ngga ngerti2 sindiran gw, ya IQ lu tiarap berarti. Klo semuanya musi gw bayar dgn cibiran orang, its worth every penny. Lagian, I can do it better baby~

But in the end, harga plg mahal itu "judgement". Yang di judge boros lah, yang di judge ga bisa cari duit lah, yang di judge ga bisa jaga perasaan, yang di judge ga sopan. Yang namanya hidup di Indonesia, ga perna lepas dari "pengadilan masyarakat". Judgment itu lebih permanent dari tattoo. Mau apapun alasannya, pada akhirnya lu bakal di cap kayak ternak.

Status quo yang dibuat ribuan tahun lalu itu ga perna mati. Apapun kejadiannya, pasti kiblatnya aturan jaman baheula. Kalo ada yg bersuara, klo ngga didemo ya di"bungkam". Dunia bole berevolusi, pola pikir sih tetep diktator. Mayor itu sadokis, minor (dipaksa) masokis.

Being free is fine, being free is fun, but are you ready for the mother F??