Monday, October 19, 2009

i left my heart empty for almost one year

bukan karena saya ga mau ngedekornya

saya cuma males ngedekornya lagi

saya pernah ngedekor 2x, tapi 2-2nya ga sesuai

saya musi ngebongkar lagi semuanya

ngebersihin semuanya

di cat ulang

di kosongin

trus bli lagi perabotan yang baru

mikirin lagi ini taru dimana

itu digantung dimana

di cat warna biru ato kuning

lantanya mau keramik ato marmer

jendelanya mau 1 ato 2

saya sudah capek ngedekornya

lebih baik saya biarkan saja ruangannya plain putih

ngga diapa2in

lagian, saya masih bisa hidup di dalamnya koq, biar ga ada apa-apanya

drpd saya musi capek2 ngedekornya

lbih baik saya biarkan saja begini

besok2 aja deh ngedekornya

klo sudah dapet "pengisi" yang pas

utk skrg?? biarin aja kosongan

lagi pula biar kosongan tetep nyaman koq =D





just let the "room" empty, until i got the right furniture to fill it =)

Wednesday, August 19, 2009

fruitless tree

pernahkah anda berusaha??

you do the best you can do

tapi hasilnya hanya big 0

saya pernah mendengar cerita dari guru saya

Beliau menanam pohon rambutan sedari kecil

sampai guru saya sudah 40 tahun, pohon itu tidak pernah sekalipun berbuah

padahal pohon itu berbunga banyak, tapi tidak ada satupun yang menjadi buah

dan perlu waktu 40 tahun untuk menyadari sang pohon hanya berbunga jantan


ngga selamanya apa yang kita kerjakan dengan penuh tanggung jawab berbuah manis

ngga selamanya penantian kita terbayar

sometime we got nothing

hanya sebuah kelelahan

kesia - siaan

dan kekecewaaan

Thursday, August 13, 2009

tell me the lie!!!

tell me the lie!!

tipulah saya!!

jangan katakan apa yang sebenarnya,

please, lie to me!!

saya sudah muak dengan semua kebenaran!!!

saya tidak tahan dengan semua kebenaran yang ada

for once, no, forever!!

forever lie to me!!!

satisfy me with the lies.

i can't handle the truth

i beg you, tell a lie, please, lie to me . . .

Saturday, August 8, 2009

filosofi api

saya adalah api yang hampir padam

jangan tambah kayu bakarnya!!

saya sudah lelah menyala semalaman

jangan disiram dengan minyak!!

saya sudah hampir padam

biarkanlah saya padam dalam ketenangan bara saya

perlahan menghilang

jangan buat saya menyala lebih lama

saya sudah capek

biarkanlah saya padam dengan sendirinya

biarkan saya lenyap bersama sang asap

meninggalkan abu yang telah saya siksa

filosofi aquarium

hidup ini seperti aquarium

dengan bermacam2 ikan di dalamnya

ada ikan air tawar, ada ikan air laut

dengan berbagai jenis pula

ada yang makan plankton

ada yang makan rumput laut

ada yang makan ikan lain

ada yang hidup sendiri

ada yang hidupnya harus bergerombol

saya adalah ikan yang hidup sendiri

yang akan mengganggu ikan lain yang menganggu teritori saya

saya tidak suka kalau aquarium saya diganti

saya sudah nyaman dengan aquarium saya yang sekarang

saya pun tidak bisa hidup di air asin

karena air tawar adalah habitat saya

saya seperti arwana dalam kesendiriannya

ato barakuda dalam petualangannya

karena saya menikmati kesendirian saya sebagai ikan penyendiri

saya adalah ikan yang tidak suka diganggu

saya adalah ikan penyendiri

jadi biarkan saya hidup dalam kesendirian saya

jangan ganti aquarium saya, jangan ganti air saya

Tuesday, July 28, 2009

Sejarah ‘Bintang’ Jatuh

(2x sehari, tumben – tumbennya :D )

Akankah sebuah ‘bintang’ yang jatuh tetap diingat?

Sebagai salah satu benda yang pernah mengisi angkasa

Masihkah ia akan tetap tercatat dalam ’peta bintang’?

Sebagai suatu memori bahwa ’bintang’ itu pernah ada?

Apa yang akan diingat dari ‘bintang’ itu?

Sinarnyakah??

Besarnyakah??

Atau dampak yang ditimbulkan ketika menyentuh tanah?

Radiasinya di bumi?

Besar kawah yang dihasilkan?

Efek yang ditimbulkan?

Ketika sang ’bintang’jatuh

Yang teringat bukan lagi tentang seberapa terang sinarnya

Tapi yang tercatat, sisa – sisa yang ditinggalkan sang ’bintang’

Utopia

Menulis lagi (rasanya saya selalu menulis saat malam, sigh)

Dunia ini ada berapa sih??

Buminya cuma 1, tapi koq rasanya ada banyak dunia dalam Bumi

Saya berusaha memasuki dunia yang sepertinya milik saya

Tapi dunia itu ternyata tidak menginginkan saya

Saya ditendang dan menjadi marjinal dalam kalangannya

Saya berpindah ke dunia yang 180° berbeda dari dunia sebelumnya

Saya sangat diterima, menjadi mayoritas

Tapi saya tidak menyukai keadaan itu

Saya ingin keluar dan masuk ke dunia lain

Alam nyaman yang membuat saya tetap tinggal

Utopia, ya itu namanya, Utopia

Dan saya sepertinya telah menemukan Utopia saya

Ruangan 3x3 meter yang saya sewa sebesar 750ribu tiap bulannya

Sebesar inilah Utopia saya

Dunia saya